Efektifitas Pelatihan Kader Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Status Gizi Balita di Kelurahan Gogik

Abstract
Toddlers are a group that is prone to nutritional disorders. At this time, conditions in the under-five group still experience various health and nutrition problems, which are indicated by the high rate of neonatal mortality, the prevalence of undernutrition (BW / U) and stunting (TB / U) in children under five, and lack of vitamin A in children. toddler. This study generally aims to analyze the knowledgeof health cadres about the nutritional status of toddlers before and after being given training.This study is a pre-experimental design with One group pre-post design. Subjects The population in this study were all 23 health cadres of Gogik village with total sampling. This study uses primary data sources, namely the results of measuring the knowledge of health cadres about the nutritional status of children under five. Based on the normality of the Shapiro-Wilk data, the predan post test score data was not normal (<0.05), then data transformation was carried out but the data remained abnormal. So that the different test uses the Wilcoxon Test. The results of the research before being given training The knowledge of respondents about the nutritional status of children under five was 60% in the good category and the remaining 40% in the sufficient category. After being given cadre training, the results showed that there was an increase in the category of knowledge both in respondents 85% and respondents with sufficient categories in 15%. The Wilcoxon test of knowledge before and after being given cadre training showed that there was 1 respondent with decreased knowledge, 11 respondents with increased knowledge and 8 respondents with fixed knowledge. With a p value of 0.004 (<0.05) which means that there are differences in knowledge before and after being given training. Cadre training is effective as an effort to increase the knowledge of toddler cadres in Gogik village Abstrak Balita merupakan kelompok yang cukup rawan untuk terjadi gangguan gizi. Pada saat ini, kondisi pada kelompok balita masih mengalami berbagai masalah kesehatan dan gizi, yang ditandai dengan masih tingginya angka kematian neonatal, prevalensi gizi kurang (BB/U) dan pendek (TB/U) pada anak balita, serta kurang vitamin A pada anak balita. Pengetahun kader merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan status gizi balita. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengetahuan kader kesehatan tentang status gizi pada balita sebelum dan setelah di berikan pelatihan. Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment design dengan rancangan One group pre-post,Subjek Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan kelurahan Gogik berjumlah 23 orang dengan total sampling.Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu hasil pengukuran kader kesehatan tentang status gizi balita. Berdasarkan uji normalitas data Shapiro-Wilk, data skor pre dan post tes tidak normal (< 0,05), kemudian telah dilakukan transformasi data tetapi data tetaptidak normal. Sehingga uji beda menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian sebelum di berikan pelatihan Pengetahuan responden tentang status gizi balita 60% dalam kategori baik dan sisanya 40% dalam kategori cukup. Setelah di berikan pelatihan kader, di dapat hasil terdapat peningkatan kategori pengetahuan baik pada responden 85% dan responden dengan kategori cukup 15%. Uji wilcoxon pengetahuan sebelum dan setelah di berikan pelatihan kader menunjukan bahwa didapatkan 1 responden dengan pengetahuan menurun, terdapat 11 responden dengan pengetahuan meningkat dan 8 responden dengan pengetahuan tetap. Dengan p value 0,004(<0,05) yang berarti terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah di berikan pelatiahan. Pelatihan kader efektif sebagaai upaya peningkatan pengetahuan kader balita di kelurahan Gogik