PENILAIAN KONDISI EKOLOGI PERAIRAN UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA KERANG HIJAU (Perna viridis L.) DI PESISIR KUALA LANGSA, ACEH

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi ekologi untuk pengembangan budidaya kerang hijau di pesisir Kuala Langsa, Aceh. Data ekologi perairan dikumpulkan di 12 titik sampling pada Agustus, September dan Oktober untuk mewakili musim hujan, serta Maret, April dan Mei untuk mewakili musim kemarau. Data dianalisis dengan analisis komponen utama (principal component analysis/PCA). Suhu perairan pesisir Kuala Langsa berkisar 25,5 – 35,6 oC dengan rata-rata 30,5 ± 1,7 oC; salinitas 25,9 – 34,0 ppt dengan rata-rata 29,9 ± 1,3 oC; pH 7,0 – 9,2 dengan rata-rata 8,1 ± 0,3; oksigen terlarut 3,9 – 6,8 mg/l dengan rata-rata 5,5 ± 0,5 mg/l; kecepatan arus berkisar 0,1 – 0,9 m/s dengan rata-rata 0,3 ± 0,1 m/s; serta kelimpahan fitoplankton berkisar 1,32 x 105 sel/m3 hingga 6,86 x 105 sel/m3 dengan rata-rata 3,88 x 105 ± 1,08 x 105 sel/ m3. PCA yang diaplikasikan pada seluruh data menghasilkan dua komponen utama, yaitu PC1 dan PC2 dengan nilai akar ciri (eigenvalue) sebesar 2,096 dan 1,770; dimana PC1 secara kumulatif dapat menjelaskan ragam seluruh data sebesar 34,9% yang dibangun oleh parameter salinitas, suhu dan plankton, sedangkan PC2 sebesar 64,4% yang dibangun oleh parameter oksigen terlarut dan salinitas. Berdasarkan analisis dengan membandingkan parameter ekologi perairan untuk budidaya kerang hijau berdasarkan literatur maka dapat disimpulkan bahwa kondisi ekologi perairan pada musim hujan dan kemarau dapat mendukung pengembangan budidaya kerang hijau di pesisir Kuala Langsa, Aceh. The research aims to assessment of waters ecology condition for the development of green mussel cultivation in coastal of Kuala Langsa, Aceh. Data of waters ecology parameters collected at 12 sampling points in August, September and October to represent the rainy season, while March, April and May to represent the dry season. Data analyzed using principal component analysis (PCA). Temperature of waters coastal Kuala Langsa ranged from 25.5 – 35.6 oC average of 30.5 ± 1.7 oC; salinity 25.9 – 34.0 ppt average of 29.9 ± 1.3 oC; pH 7.0 – 9.2 average of 8.1 ± 0.3; dissolved oxygen from 3.9 – 6.8 average of 5.5 ± 0.5 mg/l; current velocity of 0.1 – 0.9 m/s average of 0.3 ± 0.1 m/s; and abundance of fitoplankton ranged of 1.32 x 105 cell/m3 to 6.86 x 105 cell/m3. PCA applied to all data produced two principal component is PC1 and PC2 with a eigenvalue of 2.096 and 1.770; where PC1 on cumulatively can explain 34.9% of all data collected, with built by parameters of salinity, temperature and plankton, while PC2 is 64.4% with built by parameters dissolved oxygen dan salinity. Based on the analysis by comparing waters ecology parametes for green mussel culture based on the literature, it can be concluded that the waters ecology condition can support development of green mussel culture in coastal Kuala Langsa, Aceh.