Abstract
Kasus pandemi-Covid 19 yang meningkat memiliki pengaruh yang besar pada bidang perpustakaan. Oleh karena itu perlu strategi agar perpustakan tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya. Salah satu strategi adalah melaksanakan inovasi layanan perpustakaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui inovasi layanan “SAPA RATU” di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Layanan ini merupakan jenis layanan drive thru untuk layanan peminjaman dan pengembalian buku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui pengamatan, dokumentasi, wawancara dan tinjauan literature. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pembahasan dan penarikan kesimpulkan. Data yang ada dari fakta yang terjadi pada layanan “SAPA RATU”. Pembahasan dalam penelitian ini tentang layanan “SAPA RATU” sesuai dengan 5 (lima) kriteria inovasi layanan publik sesuai Permen PANRB Nomor 7 Tahun 2021 yaitu kebaruan, efektif, bermanfaat, dapat ditiru dan berkelanjutan. Dari kriteria tersebut dapat diketahui kendala terkait efektifitas waktu, pengguna layanan masih rendah, promosi layanan belum maksimal. Sedangkan saran yang diberikan yaitu publikasi yang lebih sering dan sistem yang efektif agar tujuan dari inovasi layanan tersebut dapat mencapai. The increasing cases of the COVID-19 pandemic have had a significant impact on the library field. Therefore, a strategy is needed so that libraries can still carry out their duties and functions. One method is to implement library service innovations. This study aimed to determine the creation of the "SAPA RATU" service at the Yogyakarta City Library and Archives Office. This service is a type of drive-thru service for borrowing and returning books. The method used in this research is a case study with a qualitative descriptive approach—data collection through observation, documentation, interviews and literature review. While the data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation, discussion and concluding. Existing data is from the facts that occurred in the "SAPA RATU" service. The discussion in this study is about the "SAPA RATU" service following the 5 (five) criteria for public service innovation according to the PANRB Ministerial Regulation Number 7 of 2021, namely novelty, effective, practical, replicable and sustainable. From these criteria, it can be seen that there are obstacles related to time effectiveness, service users are still low, service promotions have not been maximized. While the suggestions given are more frequent publications and an effective system so that the goals of the service innovation can be achieved.