Abstract
Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang fokus pada studi doktrin Islam. Namun, oleh sebagian pihak, pesantren dituduh sebagai pusat pendidikan Islam radikal yang mempelajari doktrin Islam secara eksklusif dan kaku. Tetapi Pesantren mengklaim diri bahwa dia adalah lembaga yang melarang radikalisme dan menghindari terorisme dan kekerasan. Pesantren mengajarkan doktrin Ahlussunnah wa al -Jama'ah sebagai sarjana teologi Islam moderat yang mengacu pada al -Qur'an, hadits, dan buku-buku sarjana Islam tradisional dan meneruskan tradisi mereka sampai sekarang. Artikel ini akan menjelaskan model pendidikan deradikalisasi di pondok pesantren annuqayah dengan living Aswaja dengan fokus masalah, menjelaskan kontribusi Living Aswaja sebagai model pendidikan Islam moderat untuk menghindari radikalisme di Annuqayah Boarding School. Artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mendapatkan deskripsi Living Aswaja sebagai model pendidikan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Living Aswaja adalah salah satu pendidikan Islam moderat yang dianut dalam gaya hidup sehari-hari Kiai dan Santri sebagai manifestasi pengajaran kitab-kitab karya sarjana Islam tradisional. Kiai dan para santri menerapkan ajaran Ahlussunnah wa al-Jama'ah dalam pemikiran dan tindakan seperti moderat (tawassut), keseimbangan (tawazun), toleransi (tasamuh), dan keadilan (ta'adul). Model pendidikan deradikalisme mulai menganut budaya kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun praktis.