Abstract
Keharmonisan keluarga merupakan tujuan dari setiap pernikahan yang dapat dicapai dengan adanya usaha dari pasangan suami istri untuk saling mencintai dan mengembangkan perilaku spiritual dalam kehidupan berkeluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran spiritualitas sebagai variabel moderator yang mampu memperkuat hubungan antara cinta dan keharmonisan keluarga. Data diperoleh dari 410 pasangan suami istri (205 suami dan 205 istri) di tujuh kota (Malang, Surabaya, Pasuruan, Jember, Blitar, Batu, dan Jombang) yang ada di Provinsi Jawa Timur. Data diperoleh melalui alat ukur The Family Harmony Scale, The Triangular of Love Scale, dan Daily Spiritual Experience Scale. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif dan regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa cinta berpengaruh signifikan terhadap keharmonisan keluarga (β=0,625 p<0,01), dan spiritualitas mampu menjadi variabel yang memperkuat hubungan antara cinta dengan keharmonisan keluarga (β=0,688 p<0,01). Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa memupuk perasaan cinta pada pasangan suami istri dapat mewujudkan keharmonisan dan untuk memperkuat hubungan tersebut maka pasangan perlu mengembangkan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.