Integrasi spasial dalam perancangan batas fisik perumahan kota, Studi kasus: Perumahan Setra Duta, Bandung, Jawa Barat

Abstract
Semakin meningkatnya jumlah penduduk suatu kota, maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan warga akan rumah tinggal. Kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal, dijawab oleh pihak pengembang dengan membangun perumahan pada sejumlah wilayah. Namun, fenomena yang terjadi saat ini adalah pembangunan perumahan seringkali tidak memperhatikan keberadaan permukiman yang sudah ada terlebih dahulu, sehingga terciptalah batas fisik dengan kualitas fisik spasial yang buruk dan menimbulkan sekat-sekat antara perumahan baru dengan lingkungan sekitarnya. Batas fisik yang membatas perumahan kota ini tentunya mendorong fenomena segregasi spasial pada lingkungan sekitarnya. Dalam menanggapi fenomena tersebut, maka tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk mengetahui sejauh mana integrasi spasial yang diterapkan pada batas fisik perumahan Setra Duta Bandung. Metode pembahasan dilakukan dengan menganalisa masalah dan peluang yang muncul pada batas fisik di kawasan studi, bersinergi dengan studi literatur mengenai integrasi spasial pada batas fisik perumahan kota. Dalam pengamatan, didapati bahwa batas fisik pada perumahan Setra Duta menunjukan segregasi spasial dengan bagian kota yang melingkupinya. Segregasi spasial tercipta akibat adanya sesuatu berupa fisik yang menyebabkan atau memperjelas perbedaan yang ada. Fenomena ini dapat berdampak negatif seperti memburuknya kualitas fisik spasial dan ruang bersama pada area perbatasan perumahan. © 2020 Fauziyyah Sofiyah Radliyatullah, Yohanes Basuki Dwisusanto