Retorika Deliberative: Komunikasi Marah Marah Pejabat di Ruang Publik

Abstract
Seorang pemimpin memiliki peran strategis dalam memimpin organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin diharapkan memiliki gaya komunikasi yang bisa diterima oleh semua anggota elemen organisasi. Padahal, gaya retorika komunikasi seorang pemimpin dipengaruhi oleh berbagai situasi dinamis yang dihadapinya dalam memimpin organisasi, sehingga adakalanya dia tampil dengan gaya komunikasi yang temperamental atau marah-marah. Penelitian ini bertujuan menggali lebih dalam gaya retorika pemimpin organisasi yang juga pejabat publik dan bersikap tempramental dalam berkomunikasi kepada khalayaknya. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan teori retorika Aristoteles dan social judgement theory sebagai pisau analisisnya. Temuan studi ini adalah, pejabat publik menggunakan gaya retorika deliberative dalam berkomunikasi dengan khalayaknya di ruang publik. Sebagian audience bisa menerima gaya retorika pejabat publik tersebut (latitude of acceptance), namun ada yang menolak (latitude of rejection), dan ada yang menyatakan tidak menghiraukannya (latitude of noncommitment).