PENCEGAHAN DEKUBITUS PASIEN STROKE HEMORRHAGIC SETELAH 24 JAM SERANGAN DI STROKE CENTER RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Abstract
Stroke menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan dengan beban penyakit yang semakin meningkat dua kali lipat di Indonesia. Tingginya angka kecacatan memperpanjang waktu perawatan dan tirah baring sehingga berisiko tinggi terjadinya luka decubitus apabila 24-48 jam setelah serangan tidak segera dilakukan mobilisasi dini. Tujuan studi kasus ini menggambarkan pencegahan decubitus pasien stroke hamorrhagic setelah 24 jam serangan. Studi kasus ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Subyek adalah pasien stroke hemorrhagic setelah 24 jam serangan beserta keluarganya dengan masalah keperawatan risiko dekubitus. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan penilaian risiko dekubitus dengan skala Norton. Tindakan keperawatan yang dilakukan pemberian mobilisasi/alih baring setiap 2 jam dan massage kulit pada area yang tertekan. Hasil studi kasus menunjukkan pemberian mobilisasi/alih baring setiap 2 jam dan pemberian massage kulit pada area yang tertekan terbukti efektif menurunkan risiko dekubitus yang dibuktikan dengan kenaikan skor skala Norton. Diharapkan perawat/keluarga menerapkan pemberian alih baring/mobilisasi setiap 2 jam dan massage kulit pada area tertekan sedini mungkin untuk pencegahan decubitus