Abstract
Ketidakpastian ekonomi merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Pemulihan ekonomi dilakukan dengan berbagai upaya. Program literasi keuangan mulai ditingkatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan berbagai strategi. Konsep pemahaman dasar keuangan menjadi bekal utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. Mayoritas sumber pemasukan utama mahasiswa berasal dari orang tua. Sedangkan karakteristik mahasiswa mengenai gaya hidup dimaknai dengan menikmati hidup yang hanya sekali (YOLO/ You Only Live Once) dan ketakutan ketinggalan tren yang tengah berlangsung di komunitas (FOMO/Fear Of Missing Out). Kondisi inilah yang membuat semakin memprihatinkan dalam kondisi pandemi Covid-19 dimana orang tua berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan biaya kuliah dan uang saku putra putrinya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa. Metode asosiatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala likert dan teknik purposive sampling dalam pemilihan responden. Sampel penelitian berjumlah 116 Orang berasal dari mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Budi Luhur dan Akademi Sekretari Budi Luhur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara literasi keuangan dengan pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa dalam bentuk hubungan moderat dan arah koefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi literasi keuangan yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin baik pengelolaan keuangan pribadi yang dilakukan oleh mahasiswa. Menumbuhkan habit menabung dan mulai melakukan micro investing merupakan cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Sebuah implementasi yang bijak dan tepat untuk bertahan dalam kondisi sulit serta meningkatkan kesejahteraan hidup di tengah kondisi pandemi Covid-19. Kata Kunci: Literasi, Keuangan, Pengelolaan, Mahasiswa.