Abstract
Dampak pandemic covid-19 dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat luar biasa. Pembelajaran online yang semula banyak ditolak penerapannya, saat ini justru mendapatkan pembenaran. Keraguan terhadap pembelajaran online bahwa pembelajaran online hanya bermakna untuk pengembangan kognitif. Penelitian ini justru membantah asumsi tersebut, bahwa dengan pembelajaran online bisa juga mengembangkan aspek afektif siswa. Penggalian data melalui angket terhadap orang tua siswa, wawancara dengan guru, serta observasi terhadap kegiatan yang dilakukan siswa. Analisis data dimulai dengan reduksi data dalam bentuk pengolahan data responden yang berupa data ordinal menjadi data interval dengan methode succeesive interval. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dari respon orang tua maupun siswa sangat positif. Sebagai contoh siswa yang semula masih bersikap lambat dan negatif sebanyak 60%, setelah mengikuti pembelajaran jarak jauh yang didahului dengan komitmen belajar, menjadi sekitar 30% siswa yang masih berperilaku negative. Studi ini menemukan keberhasilan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas yaitu dalam perubahan sikap siswa yang menjadi lebih baik walaupun pembelajaran jarak jauh dilaksanakan secara asinkronus. Kajian ini memperlihatkan adanya masalah yang perlu diselesaikan yaitu mengefektifkan dan mengefisienkan pembelajaran jarak jauh dalam mencapai kompetensi siswa baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Namun demikian, penelitian ini masih memiliki keterbatasan karena itu, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melengkapi dan meningkatkan akurasi dan signifikansi sehingga bisa digeneralisasikan