Abstract
Kegiatan bimbingan penggunaan metode Z-Score untuk menentukan ranking peserta didik ini merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang ditujukan bagi guru-guru di Kota Palangkaraya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru sekolah menengah terkait dalam kemampuan menyusun ranking peserta didik secara adil. Metode pembimbingan dilaksanakan dengan metode pelatihan/workshop yaitu melalui kegiatan ceramah, diskusi, dan praktek. Kegiatan pembimbingan dilakukan dalam dua tahapan yaitu: tahap pertama berupa pembimbingan peserta secara teoritis mengenai konsep metode Z-Score dan tahap kedua berupa praktek latihan menyusun ranking dengan metode Z-Score. Temuan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru-guru SMP maupun SMA di kota Palangka Raya, ternyata 90% dari 20 orang guru yang hadir sebelumnya menggunakan metode simple rank dalam menentukan ranking peserta didik. Mengingat penentuan ranking peserta didik dilakukan untuk berbagai materi berbeda dalam satu semester atau satu tahun pelajaran maka yang lebih tepat dan adil adalah dengan menggunakan metode Z-Score. Kegiatan pembimbingan berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan kegiatan pembimbingan. Guru yang hadir merasa antusias dalam memperoleh pembimbingan yang membuka pengetahuan dan wawasan baru dalam mengimplementasikan teknik penilaian di sekolah. Hasil kegiatan praktik sangat memuaskan. LKP (Lembar Kegiatan Peserta) yang dipraktekkan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. This guidance activity for using the Z-Score method to determine student rankings is a community service activity aimed at teachers in Palangkaraya City. This activity aims to improve the professionalism of secondary school teachers in their ability to rank students fairly. The guidance method is carried out by the training/workshop method, namely through lectures, discussions, and practices. Guidance activities are carried out in two stages: the first stage in guiding participants theoretically regarding the Z-Score method and the second stage in the form of practising ranking exercises using the Z-Score method. The findings obtained from interviews with junior high and high school teachers in Palangka Raya city show that 90% of the 20 teachers who attended previously used the simple rank method in determining the ranking of students. Considering that students' ranking is carried out for different materials in one semester or one academic year, what is more, appropriate and fair is to use the Z-Score method. Guidance activities take place smoothly and following the planning of mentoring activities. Teachers who were present were enthusiastic about obtaining guidance that opened up new knowledge and insights in implementing school assessment techniques. The results of practical activities are very satisfying. The practised LKP (Participant Activity Sheet) can be completed correctly and adequately.