Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tingginya angka kejadian DBD dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan fisik. Faktor lingkungan fisik cukup berperan penting dalam perkembangan penyebaran vektor Dengue. Lingkungan fisik berpengaruh langsung terhadap komposisi spesies vektor, habitat perkembangbiakan nyamuk, populasi, longivitas dan penularannya. Kota Tasikmalaya pada tahun 2019 merupakan wilayah kota/kabupaten yang memiliki Incidence Rate (IR) tertinggi di wilayah Priangan Timur yaitu sebesar 99,2 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan kasus dari dua tahun sebelumnya menjadi 1.409 kasus. Penelitian ini dilakukan di Kota Tasikmalaya pada bulan September 2021 menggunakan rancangan kasus kontrol. Sampel pada penelitian ini yaitu 114 sampel yang terdiri dari 38 sampel kasus dan 76 sampel kontrol. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi-square (α) = 0,05 menunjukkan variabel yang berhubungan adalah suhu dalam rumah (p=0,004 dan OR=4,343), ventilasi berkasa (p=0,009 dan OR=4,684), keberadaan jentik (p=0,036 dan OR=3,046). Variabel yang tidak berhubungan adalah kelembapan dalam rumah (p=1,0). Saran bagi dinas kesehatan dan puskesmas, melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD dan mengedukasi masyarakat untuk melakukan upaya meningkatkan sirkulasi udara rumah dengan menambahkan ventilasi mekanik atau alamiah serta membuka semua pintu dan jendela rumah setiap pagi dan menjelang siang; dianjurkan untuk memasang kawat kasa pada semua ventilasi rumah; dan diharapkan dapat memelihara ikan pemakan jentik pada bak mandi/wc atau menguras dan menyikat bak mandi/wc seminggu sekali serta melakukan kegiatan PSN 3M plus lainnya.