Abstract
Masyarakat desa pada kenyataannya merupakan ujung tombak dari pembangunan nasional. Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dengan membuat program-program nasional yang salah satunya adalah program pemberdayaan masayarakat desa.Seperti yang kita ketahui, masayarakat pedesaan adalah masyarakat yang identik dengan kemisikinan dan keterletarbelakangan padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa. Upaya penanggulangan kemiskinan yang paling strategis dalam era otonomi daerah dapat dirumuskan dengan memberikan masyarakat desa terutama yang berada dibawah garis kemiskinan untuk berpartisipasi aktif dalam komunitas-komunitas pemberdayaan. Dalam ha ini diperlukan pengkajian yang komprehensif mengenai potensi yang dimiliki oleh suatu desa dan metode pemberdayaan komunitas yang akan dilakukan. Input yang berasal dari luar yang masuk dalam proses pemberdayaan harus mengacu sepenuhnya pada kebutuhan dan desain aksi yang dibuat oleh masyarakat desa itu sendiri bersama komunitasnya melalui proses dialog yang produktif agar sesuai dengan konteks setempat. Artinya program pemberdayaan masyarakat desa adalah program yang sangat mementingkan kebutuhan masyarakat pedesaan. Untuk itu penelitian ini akan mencoba mengkaji dan merumuskan suatu model pengembangan komunitas yang akan menjadi stimulan dalam pengembangan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat desa.