MAKNA SPIRITUAL ZAKAT BAGI MUZAKI DAN MUSTAHIK DI KELURAHAN TUATUNU INDAH, KOTA PANGKALPINANG

Abstract
Zakat merupakan sebuah ibadah maliah ijtima’iyah yang mempunyai tujuan kesejahteraan dunia dan akhirat. Islam telah menetapkan zakat sebagai kewajiban dan menjadikannya sebagai salah satu rukun yang memposisikannya pada kedudukan tinggi lagi mulia. Hal ini berimplikasi pada spiritual individu baik muzaki maupun mustahik. Spiritual merupakan pemahaman keagamaan yang dogmatis bahwa segala perintah agama adalah perintah yang harus dilaksanakan sebagai bentuk kesadaran tauhid. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna spiritual zakat bagi muzaki dan mustahik di Kelurahan Tuatunu Indah Kota Pangkalpinang. Penelitian ini menggunakan Teori Protestan Ethic dari Max Weber. Teori ini menjelaskan hubungan antara agama degan aktifitas ekonomi yang ada didalam masyarakat. Terdapat konsep utama dalam teori ini yaitu The Calling, dimana The Calling atau panggilan suci ini menimbulkan sebuah dampak kerja yang sungguh-sungguh tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga terdapat misi suci agar dirinya menjadi pilihan Tuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan data primer yang diperoleh dari wawancara dengan informan. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 18 orang yang terdiri dari muzaki dan mustahik di Kelurahan Tuatunu Indah Kota Pangkalpinang. Hasil penelitian ini yaitu menjelaskan tentang aktifitas zakat di Kelurahan Tuatunu Indah Kota Pangkalpinanag. Selain itu juga ditemukan makna spiritual zakat bagi muzaki diantaranya: zakat dimaknai dapat membersihkan dan menyuburkan harta, tabungan amal untuk akhirat. Kemudian ditemukan makna spiritual zakat bagi mustahik yaitu: zakat dimaknai sebagai rasa syukur kepada Allah, dan pertolongan Allah. Makna spiritual zakat bagi muzaki dan mustahik tersebut dalam perspektif protestant ethic didasari oleh the calling/panggilan suci untuk berubadah.