BERDIRINYA KEUSKUPAN SINTANG (KALIMANTAN BARAT)

Abstract
Penelitian ini berjudul “Berdirinya Keuskupan Sintang (Kalimantan Barat)”. Penelitian ini mengkaji mengenai Keuskupan Sintang di Kalimantan Barat. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : pertama, “Bagaimana latar belakang berdirinya Keuskupan Sintang?”, kedua, “Bagaimana proses berdirinya Keuskupan Sintang?”,. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dengan pendekatan interdisipliner. Adapun langkah-langkah seperti yang disebutkan diatas mengacu kepada metodologi penelitian Sejarah yang mengandung empat langkah penting, yaitu : 1.Heuristik, 2.Kritik Sumber, 3.Interpretasi Sumber, 4.Historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah dapat diambil kesimpulan: Pertama, Latar belakang dari berdirinya Keuskupan Sintang berawal dari karya misi dan melakukan pelayanan kepada seluruh umat. Adapun tempat untuk melakukan pelayanan di Indonesia khususnya di Sintang, Kalimantan Barat dimulai di daerah pedalaman tempat Etnis Dayak dan menyebar ke daerah-daerah lain, termasuk salah satunya di Kabupaten Sintang. Kedua, Melihat dari sejarah perjalanan karya misi yang panjang. Maka, ada keinginan untuk mendirikan Keuskupan Sintang. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu meningkatkan status wilayah Sintang dan Kapuas Hulu menjadi Prefektur Apostolik Sintang pada tahun 1948, dan ditingkatkan lagi menjadi Vikariat Apostolik Sintang pada tahun 1956, setelah itu mendirikan tahta Keuskupan yaitu Gereja Katedral Kristus Raja Sintang yang selesai dibangun pada tahun 1957, dan barulah ditingkatkan menjadi Keuskupan Sintang yang secara resmi berdiri pada tahun 1961.