Hubungan antara Kebutuhan Rekognisi dengan Perilaku Narsisme pada Pengguna Instagram

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebutuhan rekognisi dan karakteristik demografi kebutuhan rekognisi dengan pelaku narsisme pada pengguna Instagram. Perilaku narsisme merupakan perilaku yang memperkuat dan meningkatkan kekaguman pada diri sendiri yang dapat memberikan status sosial, pujian, dan daya tarik. Narsisme memiliki kebutuhan yang kuat atas ketegasan orang lain terhadap keunggulan yang dimiliki untuk diakui. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data menggunakan skala perilaku narsisme berdasarkan Skala Narq-s (Narcissism Admiration Rivalry Questionnaire Short) yang diadaptasi dari model NARC (Narcissistic Admiration Rivalry Concept). Dan untuk mengukur kebutuhan rekognisi digunakan skala yang dibuat oleh peneliti lain berdasarkan dimensi kebutuhan rekognisi. Penelitian ini melibatkan 191 pengguna aktif Instagram dan berusia 19-35 tahun. Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik regresi linear pada aplikasi statistik progam Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif kebutuhan rekognisi dengan perilaku narsisme pada pengguna Instagram dan terdapat perbedaan karakteristik demografi terhadap pelaku narsisme pada pengguna Instagram, yang artinya kebutuhan rekognisi berpengaruh terhadap perilaku narsisme. Kebutuhan rekognisi berkontribusi terhadap perilaku narsisme sebesar 41,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel kebutuhan rekognisi. Disisi lain hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat narsisme pada penelitian ini termasuk sedang.