Studi Kualitatif Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Malaria di Manokwari Barat, Papua Barat, Indonesia
Open Access
- 24 September 2020
- journal article
- Published by Universitas Airlangga in Jurnal PROMKES
- Vol. 8 (2), 132-145
- https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i2.2020.132-145
Abstract
Latar Belakang: Malaria di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menyebutkan, hingga Agustus 2018, tercatat 4.182 kasus Malaria di Provinsi Papua Barat. Dari jumlah tersebut, 2.346 kasus Malaria terjadi di Kabupaten Manokwari atau hampir 50%. Di urutan kedua ditempati Kabupaten Manokwari Selatan dengan 692 kasus dan ketiga, Kabupaten Teluk Wondama dengan 286 kasus. Tujuan: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengeksplorasi informasi tentang upaya pencegahan Malaria pada masyarakat di Kecamatan Manokwari Barat Kabupaten Manokwari. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian sebanyak 9 orang yang ditetapkan dengan teknik snowball, informan tersebut terdiri 8 orang warga yang berdomisili di Kecamatan Manokwari Barat dan 1 orang petugas kesehatan dari Puskesmas yang menangani program Malaria. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan Malaria dengan cara membunuh jentik dan nyamuk Malaria dewasa melalui penyemprotan rumah, larvaciding dan biological control tidak pernah dilakukan oleh masyarakat karena anggapan hal ini merupakan tanggung jawab petugas kesehatan. Untuk mencegah gigitan nyamuk Malaria terhadap mereka yang memiliki kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari dengan cara memakai pakaian baju kaos lengan panjang, jaket, dan sarung panjang. Penggunaan kelambu saat tidur malam tetap dilakukan akan tetapi tidak digunakan secara rutin, hanya sesekali dan bahkan ada yang tidak menggunakan kelambu sama sekali. Pemakaian obat anti nyamuk jenis obat nyamuk bakar, selain karena hemat juga harganya terjangkau. Pemakaian kawat kasa tidak dilakukan, sebab sebagian rumah masyarakat masih semi permanen yang jendelanya terbuat dari papan dan memakai plastik bening serta kain sebagai gorden sebagai penutup jendela. Kesimpulan: Upaya pencegahan Malaria oleh masyarakat tidak dilakukan secara konsisten dan menyeluruh karna adanya anggapan bahwa upaya pemberantasan nyamuk Malaria merupakan tanggung jawab petugas kesehatan.Keywords
This publication has 7 references indexed in Scilit:
- Prevalensi malaria di Asmat, Papua: Gambaran situasi terkini di daerah endemik tinggiJournal of Community Empowerment for Health, 2018
- TINDAKAN PENCEGAHAN MALARIA DI DESA SUDOROGO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJOJurnal PROMKES, 2018
- Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Vektor Filariasis di Kecamatan Kodi Balaghar Kabupaten Sumba Barat DayaASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Diseases Studies, 2016
- PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MALARIA PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARATJurnal Kesehatan Manarang, 2016
- MALARIA IN SOKOAGUNG VILLAGE, BAGELEN SUB DISTRICT, PURWOREJO DISTRICT: CHARACTERISTIC AND RISK FACTORS OF MALARIABALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA, 2015
- Beberapa aspek perilaku Anopheles sundaicus di Desa Konda Maloba Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba TengahASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Diseases Studies, 2015
- Pengendalian Malaria dalam Upaya Percepatan Pencapaian Target Millennium Development GoalsKesmas: National Public Health Journal, 2012