Abstract
Tradisi pernikahan Melayu Sambas sampai saat ini masih terlaksana, sayangnya nilai-nilai dari tradisi tersebut kurang dipahami, dihayati dan dijunjung bagi kedua mempelai pengantin dalam membangun dan menjalani kehidupan berkeluarga. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi pemahaman terhadap peran suami atau peran istri, yang sangat krusial terjadinya disfungsi keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan model hipotetik Bimbingan dan Konseling (BK) Keluarga berbasis tradisi pernikahan Melayu Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mix Methodedengan bentuk penelitan Research and Development (R & D). Subjek penelitian ini berjumlah 8 orang, mereka adalah 6 praktisi budaya dan 2 akademisi yang berasal dari Kabupaten Sambas. Teknik pengumpul data yaitu teknik wawancara lansung dan studi dokumenter. Berdasarkan Focus Group Discussion (FGD) disimpulkan bahwa model hipotetik BK Keluarga berbasis tradisi melayu sambas sesuai untuk diterapkan untuk masyarakat melayu Sambas dan masyarakat melayu sekitarnya.