Abstract
Joseph Schumpeter (1883-1950) dalam bukunya History of Economic Analysis (1954) memperkenalkan sebuah tesis ‘great gap’ dengan mengatakan bahwa analisis ekonomi hanya mulai dari Yunani dan tidak berkembang lagi sampai kemunculan ilmuan Skolastik Eropa di tangan St Thomas Aquinas. Namun kenyataannya, ‘great gap’ Schumpeter ini justru terjadi pada masa kejayaan Islam, yaitu ketika sejumlah sarjana dan ilmuan Muslim memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai jenis penemuan dan keilmuan termasuk dalam bidang ekonomi. Isi dari ilmu ekonomi kontemporer saat ini dapat dilacak kesamaannya dengan karya ilmuan Arab abad pertengahan seperti Abu Yûsuf (731-798), Al Farabi (873-950), Ibnu Sina (980-1037), Al- Ghazalî (1058-1111), Ibnu Taimiyah (1263-1328), dan Ibnu Khaldûm (1364-1442). Terdapat keterhubungan antara karya intelektual Yunani, ilmuan Muslim abad pertengahan dan Ilmuan skolastik. Ilmuan Arab sendiri ‘distimulasi’ oleh ilmuan Yunani yang selanjutnya dikembangkan sesuai dengan kerangka Islam dan banyak dari karya mereka memiliki kemiripan dengan tulisan Skolastik. Penelitian ini melakukan penolakan secara akademik atas tesis Shumpeter tentang ‘great gap’ dengan menunjukkan kontribusi ilmuan Muslim dalam pemikiran ekonomi. Penelitian ini juga membahas beberapa isu tentang Islamisasi ilmu ekonomi kontemporer.