Evaluasi Kebijakan Pemerintah Pasca Bencana (Studi Kasus Bencana di Sulawesi Tengah)

Abstract
The purpose of this study is to identify and describe the impact and behavior of the community on post-disaster economic conditions in the city of Palu and to know the local government's public policies in handling these cases. Using qualitative methods with a case study approach, literature study, and secondary data processing from various social elements. In addition, data collection was carried out by interviewing informants who felt the direct impact of the earthquake, tsunami and liquefaction in Palu, Sigi and Donggala. The results showed that the post-disaster impact felt by the people of Palu City was generally in the "severe" classification. The socio-economic conditions of the people of Palu include several aspects, ranging from the geographical conditions that are in disaster-prone zones, to the extremely poor health conditions after the disaster. The conclusion of this research shows that the escalation of natural disasters in the city of Palu is considered quite large because it consists of three types of disasters, namely the Earthquake, Tsunami and Liquifation in the same time period. Palu City is the capital of the Province as well as the economic and administrative center of Central Sulawesi Province. Damage to warehousing infrastructure coupled with massive looting from unscrupulous people in logistics supply warehouses resulted in goods that were supposed to be distributed both to the city and the district finally unable to be implemented.Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan mendeskripsikan evaluasi dampak dan perilaku masyarakat terhadap kondisi perekonomian pasca bencana di kota Palu dan mengetahui kebijakan publik pemerintah setempat dalam menangani kasus tersebut. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, studi literature, dan pengolahan data sekunder dari berbagai elemen sosial. Selain itu pengambilan data dilakukan dengan cara wawacara kepada narasumber yang merasakan dampak langsung dari bencana gempa,tsunami dan likuifaksi di Palu,Sigi dan Donggala. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dampak pasca bencana yang dirasakan oleh masyarakat Kota Palu secara umum berada pada klasifikasi “berat”. Kondisi sosial ekonomi masyarakat kota Palu meliputi beberapa aspek, mulai dari kondisi geografis yang berada pada zona rawan bencana, kondisi kesehatan sangat memprihatinkan pasca bencana. Kesimpulan penelitain ini menujukkan bahwa eskalasi bencana alam kota Palu dinilai cukup besar karena terdiri dari tiga macam bencana yaitu Gempa Bumi, Tsunami dan Liquifasi dalam kurun waktu sama. Kota Palu merupakan ibukota Provinsi sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah. Rusaknya infrakstruktur pergudangan ditambah dengan adanya penjarahan yang massiv dari oknum masyarakat pada gudang-gudang suplai logistik mengakibatkan barang yang semestinya didistribusikan baik ke kota ataupun ke kabupaten akhirnya tidak dapat dilaksanakan.