Inovasi Pertanian dan Pemberdayaan Masyarakat Petani di Lahan Gambut

Abstract
Indonesia is blessed with large potential peatland areas. Growing rice in peatland areas, for example, may be harmful to the environment if it is inappropriate farming practice. This paper aims to identify the best agricultural innovation and to propose strategic recommendation for peatland areas management. Farmers have applied agricultural innovations in growing rice in peatland areas with limited ecological damages carried out through water control management such as one way-water management, canal blocking, surjan or tukungan, and varieties adapted to peatland environment. The government has launched some measures to support peatland ecosystem but farmers’ support is inadequate. Implementing good agricultural technology through increased community participation in sustainable peatland management practices, strengthening farmers’ institution, information dissemination, and mutual community partnership. AbstrakIndonesia dikaruniai lahan gambut yang tersebar luas. Pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian padi banyak menimbulkan kontroversi apabila tidak dibudidayakan secara tepat. Tulisan ini membahas inovasi pertanian yang tepat dan merekomendasikan strategi pemberdayaan petani di kawasan lahan gambut. Inovasi pertanian untuk menanam padi di lahan gambut tanpa merusak lingkungan di antaranya pengaturan tata air yang mampu menekan terjadinya penurunan fungsi lingkungan, seperti tata air satu arah, tabat konservasi, surjan dan tukungan, sistem drainase dangkal, hingga inovasi pemberian kapur (ameliorasi), pemupukan N dan P serta pemilihan varietas tanaman adaptif baik tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Berbagai usaha dan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menjaga ekosistem lahan gambut belum optimal hasilnya karena kurang mendapat dukungan masyarakat setempat. Diperlukan pemberdayaan petani di kawasan lahan gambut agar lebih peduli kelangsungan ekosistem. Penguatan kelembagaan petani berperan dalam pemecahan masalah usaha tani, penyebarluasan informasi, penerapan teknologi sesuai agroekosistem, serta membangun kerja sama dan kemitraan yang saling menguntungkan.