Embriogenesis Somatik Mangga Varietas Madu dengan Eksplan Nuselar

Abstract
Perbanyakan bibit mangga umumnya dilakukan melalui teknik sambung pucuk agar laju pertumbuhan dan panen lebih cepat. Varietas mangga madu sering digunakan sebagai batang bawah karena selain memiliki sifat perakaran yang kuat dalam menopang bagian atas, juga mempunyai daya gabung yang baik dengan varietas mangga yang lain. Kendala yang dihadapi adalah rendahnya ketersediaan batang bawah mangga Madu, karena pohon induk yang ada selain sudah tua, jumlahnya sangat terbatas. Mikropropagasi tanaman melalui embriogenesis somatik diharapkan dapat membantu perbanyakan batang bawah Madu secara cepat, seragam dan dalam jumlah tak terbatas. Penelitian berlangsung dari bulan januari sampai dengan November 2015, di Laboratorium Kultur Jaringan BB Biogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode terbaik dalam memproduksi kalus dan tunas in vitro sebagai bahan pembentuk planlet. Percobaan terdiri dari 2 kegiatan yaitu 1) Penghambatan oksidasi fenol pada eksplan mangga Madu, dan 2) Induksi pembentukan kalus embriogenik dari jaringan nuselar. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap dengan enam ulangan. Parameter yang diamati untuk kegiatan pertama yaitu saat terjadi pencoklatan, intensitas pencoklatan, dan persentase eksplan mati. Untuk kegiatan kedua, parameter yang diamati adalah waktu inisiasi kalus, persentase eksplan membentuk kalus, tipe kalus (embriogenik dan non embriogenik), bobot kalus, dan jumlah embrio somatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a). Dari empat perlakuan yang diuji, ternyata perendaman dengan Potasium nitrat 0.125% selama 1 menit, lalu ditanam pada media MS yang diberi Arang aktif 0.3% merupakan perlakuan yang terbaik untuk membantu pengurangi oksidasi phenol. Induksi kalus dengan menggunakan eksplan nuselar menunjukkan persentase eksplan menjadi kalus mencapai 50% persen, pada media MS yang diberi Thidiazuron 0.4 mg/l. Induksi kalus mulai terjadi pada minggu ke 3-6 setelah tanam. Formulasi yang terbaik untuk pertumbuhan kalus adalah media 1/2MS yang ditambah kombinasi BAP 2mg/l dan 2,4D 1mg/ dan diberi AgNO3 3mg/l serta arang aktif 0.3%. Struktur kalus lebih banyak bersifat remah dan berwarna putih. Dari perkembangan kalus, terbentuk struktur embrio somatik globular, hati, torpedo sampai kecambah.