Abstract
Manusia diyakini sebagai sumber daya yang paling esensial dalam merencanakan, memutuskan dan menjalankan sebagian besar aktifitas organisasi. Pengakuan tersebut mulai disadari seiring dengan tuntutan kebutuhan organisasi pasca revolusi industri. Taylor (1911), sebagai proklamator scientific management, menjawab fenomena revolusi dengan memaksimalkan peran buruh.