Abstract
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) mengandung sebanyak 30-80 ppm. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Antara Penggunaan Garam Beryodium Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Balita.Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita yang ada di Puskesmas Campurejo berjumlah 93, dengan teknik simple random sampling diperoleh sampel sebanyak 40 responden. Instrument yang digunakan yaitu alat ukur iodium tes, alat ukur (timbangan, pengukur tinggi badan), tabel Z dan KPSP. Hasil penelitian kemudian dianalisa menggunakan Uji Spearman Rho. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa P value adalah 0,000 < α (0,05) Ho ditolak yaitu ada hubungan antara penggunaan garam beryodium dengan pertumbuhan dan berdasarkan uji statistic spearmen’rho nilai P value < α (0,05) didapatkan P value adalah 0,002 maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara garam beryodium dengan perkembangan balita. Disarankan agar orang tua mampu memberikan nutrisi khususnya pemberian garam beryodium yang sesuai pada balita agar dapat mencegah terjadinya gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan