Abstract
Paradigma lama dalam proses pembelajaran adalah pendidik mentransfer pengetahuan kepada peserta didik secara pasif. Kondisi pembelajaran yang demikian masih mendominasi proses pembelajaran pada sebagian besar lembaga pendidikan. Guna mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan keikutsertaan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran melalui kelompok-kelompok kecil kolaboratif. Temuan dalam penulisan ini bahwa implementasi pembelajaran Collaborative Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Ma’arif NU Tirto dan SMKN I Kedungwuni Pekalongan pada tahap persiapan dilakukan dengan menyusun Prota/Promes, Silabus dan RPP. Persiapan ini dilakukan pendidik sebelum pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. Tahap Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan tiga langkah kegiatan; Pendahuluan, Inti dan Penutup. Pembagian kelompok yang dilakukan pada kegiatan pendahuluan perlu lebih memperhatikan keberagaman peserta didik, sekalipun pada kegiatan inti pelaksanaan keaktifan peserta didik tampak pada saat melakukan kolaborasi. Presentasi yang merupakan kegiatan penutup Collaborative Learning dilakukan dengan memberi masukan, usul, saran dan pendapat dari kelompok lain, kemudian pendidik menyampaikan revisi jawaban yang menyimpang dari materi yang dipelajari. Pelaksanaan evalusai sudah mengarah pada pembelajaran aktif dengan menggunakan evaluasi proses dan hasil. Peran aktif peserta didik dalam evalusi perlu dilibatkan khususnya yang terjadi di SMKN I Kedungwuni Pekalongan.