Abstract
Dalam pengambilan data topografi dengan luasan area yang besar maka dibutuhkan metode pengambilan data yang akurat, biaya yang sesuai, waktu yang sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu tim Bendungan Margatiga menggunakan Teknik atau metode pengambilan data dengan Fotogrametri dan foto udara yang dihasilkan oleh drone. Hasil dari pengambilan data dengan drone bisa dipakai karena perbedaan elevasi dengan metode TERESTRIS tidak besar yaitu 10 cm, dan waktu yang diperlukan lebih cepat drone mapping, dan biaya yang dikeluarkan lebih efisien drone maaping jika dibandingkan dengan metode TERESTRIS dengan selisih biaya 941 juta rupiah