Kecemasan, Kesepian dan Persepsi terhadap Perkawinan Siri

Abstract
— Perceptions of the siri marriage is purpose to a form of marriage that is secretly and undocumented, which is involving cognitive and affective aspects. The factors that affect the perception of the siri marriage is the experienced, motivation, individual thinking style also individuals believe about siri marriage itself. Widow in early adulthood is still in the developmental tasks that require them to choose a partner and have a family. So the task of these developments become social expectations. Widow automatically has consequences for the dissolution of biological, sexual and psychological needs which can make individuals may feel anxiety and loneliness. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and loneliness to the perception of siri marriage to the widow. The number of subjects were 30 widows in the age range 20 to 40 years, both divorced and the spouse died, who working in Surabaya and Sidoarjo, and also have the desire to remarriage. The sampling technique used was snowball sampling. Correlation test results showed no association between anxiety and perception of marriage siri (r = 0569; p = 0108); there is no connection between loneliness and perception of marriage siri (r = 0.279; p = 0.204).Keywords: anxiety, loneliness, perception, siri marriage Abstrak— Persepsi terhadap perkawinan siri merupakan pemaknaan terhadap suatu bentuk perkawinan rahasia yang tidak tercatat dengan melibatkan aspek kognitif dan afektif. Faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap perkawinan siri selain perasaan yang dialami, motivasi, pengalaman masa lalu, gaya berpikir individu, juga dipengaruhi oleh believe individu tentang perkawinan siri itu sendiri. Janda pada masa dewasa awal masih dalam tugas perkembangan yang menuntut mereka untuk memilih pasangan dan memiliki keluarga. Sehingga tugas perkembangan tersebut menjadi social expectations. Status janda secara otomatis membawa konsekwensi terputusnya pemenuhan kebutuhan biologis, seksual dan psikologis yang dapat membuat individu baik cerai hidup maupun cerai mati dapat merasakan kecemasan dan kesepian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kecemasan dan kesepian dengan persepsi terhadap perkawinan siri pada janda. Jumlah subjek sebanyak 30 orang janda dalam rentang usia 20 hingga 40 tahun, baik cerai hidup maupun cerai mati yang bekerja di Surabaya dan Sidoarjo serta memiliki keinginan untuk melakukan perkawinan kembali pasca perceraian. Tehnik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antara kecemasan dan persepsi terhadap perkawinan siri (r = 0.569 ; p = 0.108); tidak ada hubungan antara kesepian dan persepsi terhadap perkawinan siri (r = 0.279; p = 0.204).Kata kunci: kecemasan, kesepian, persepsi, perkawinan siri