Abstract
Salah satu upaya menghadapi persaingan global adalah dengan menerbitkan instrumen baru dalam bidang pembiayaan perdagangan dan pengelolaan stok nasional, sehingga harga barang yang ditawarkan dapat bersaing di pasar global. Sistem pembiayaan perdagangan tersebut harus dapat diakses setiap waktu oleh setiap pelaku usaha, terutama pengusaha kecil dan petani kecil, yang selama ini masih terbentur masalah kesulitan permodalan dan keterbatasan jaminan kredit. SRG merupakan salah satu instrumen penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdagangan. SRG dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang. SRG juga bermanfaat dalam menstabilkan harga pasar dengan memfasilitasi cara penjualan yang dapat dilakukan sepanjang tahun. Penelitian ini mencoba melihat dan mengkaji sejauh mana tingkat pemahaman serta minat masyarakat khususnya petani lada di bangka belitung teradap SRG yang sudah berkembang saat ini. Dijadikannya masyarakat petani lada bangka Belitung sebagai salah objek penelitan karena petani Bangka Belitung merupakan petani dengan penghasilan komoditas lada yang cukup besar. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah masyarakat petani lada yang berada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah sampel dalam penelitian adalah sebesar 397 responden. Teknik atau cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk Kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat petani lada Bangka Belitung terhadap sistim resi gudang adalah tergolong rendah, hal ini dilihat dengan hasil jawaban responden 70,3 % (279 responden) responden tergolong rendah, 27,5 % (109 responden) tingkat pemahamannya sedang dan 2,3% (9 responden) responden yang masuk kategori tinggi. Begitu juga dengan minat petani lada Bangka belitung terhadap sistem resi gudang juga tergolong rendah, dari 397 responden sebanyak 58,7 % (233 responden) responden tergolong rendah, 34,5 % (137 responden) tingkat minatnya sedang dan 6,8 % (27 responden) responden yang masuk kategori minat yang tinggi. Kata Kunci : ,