Abstract
Untuk mewujudkan lingkungan sosial yang damai, sejahtera, dan rukun dibutuhkan toleransi yang tinggi antar umat beragama. Toleransi dimaksud telah dibuktikan oleh masyarakat (krama) Hindu Bali dan Islam di Desa Kusamba, Dawan, Klungkung yang dilandasi beragam alasan, di antaranya historis, genetik, profesi, dan sosial. Selain hal di atas, tumbuhkembang dan terbinanya sikap toleransi antara karma Hindu dan Islam di Desa Kusamba telah melewati beberapa proses, antara lain: 1) pembinaan para tokoh atau pemuka agama, baik yang beragama Hindu dan yang beragama Islam; 2) pembinaan dari pihak Pemerintah melaui peran Departemen Agama Kabupaten Klungkung; 3) toleransi telah menjadi kebutuhan setiap individu; dan 4) tumbuhnya sikap toleransi dalam berbagai aktivitas. Pembinaan yang dilakukan telah tertata dan berkesinambungan menjadi sikap toleransi antara krama Hindu dan Islam di Desa Kusamba sampai saat ini. Semuanya telah berimplikasi pada kehidupan; kedamaian, berbhinneka tunggal ika, dan persatuan antara warga di Desa Kusamba.