Abstract
Kami laporkan kasus seorang laki-laki, 46 tahun dengan tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) dengan Diabetes Melitus (DM) sebagai komorbid. Faktor risiko TB RO adalah kekambuhan dan kronisitas infeksi TB. Pasien pernah mendapatkan pengobatan anti tuberkulosis lini pertama kategori I dan kategori 2 tahun 2010 dan 2012 kemudian gejala klinis muncul kembali pada tahun 2014. Diagnosis TB RO ditegakkan dari pemeriksaan tes cepat molekuler dan kultur sensitivitas. Pasien mendapatkan pengobatan TB RO standar terdiri atas kanamisin/capreomisin, levofloksasin dosis tinggi, sikloserin, Etionamid, ethambutol dan pirazinamid yang diselesaikan dalam waktu 2 tahun dengan hasil/Respon klinik dan laboratorium yang baik. Selain monitoring efek samping obat, pengendalian gula darah pada pasien ini menambah kompleksitas managemennya. Kasus ini menggambarkan bahwa DM dan riwayat kekambuhan meningkatkan risiko TB RO. Penanganan TB RO sesuai standar memiliki angka kesembuhan yang menjanjikan.