Abstract
Karies pada anak prasekolah masih menjadi masalah kesehatan gigi masyarakat dengan prevalensi mencapai 90% dan keparahan cukup tinggi di berbagai daerah. Penelitian bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan keparahan karies pada anak prasekolah. Penelitian ditujukan untuk pengembangan program kesehatan gigi mulut di puskesmas di Surabaya. Penelitian berjenis analitik dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dengan pemeriksaan karies gigi dan kebersihan mulut, dan wawancara menggunakan kuesioner. Pemilihan populasi melalui skrining siswa PAUD dan TK kelas A diperiksa ada tidaknya karies sebanyak 509 anak, diperoleh populasi yaitu 460 anak. Melalui penyamplingan diperoleh sampel 104 anak. Variabel terikat yaitu keparahan karies. Variabel bebas yaitu tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan pengasuh, frekuensi konsumsi kariogenik, menyikat gigi, kebersihan mulut, kebiasaan minum susu botol, dan kontrol ke dokter gigi. Hasil menunjukkan faktor yang berhubungan dengan keparahan karies yaitu tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan pengasuh, frekuensi konsumsi kariogenik, menyikat gigi, kebersihan mulut, kebiasaan minum susu botol, dan kontrol ke dokter gigi. Kesimpulan yaitu faktor determinan yang berhubungan dengan keparahan karies meliputi tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan pengasuh, frekuensi konsumsi kariogenik. Faktor dominan yaitu frekuensi konsumsi kariogenik.